Kamis, November 18

Modul XI IPS sem 1

PROSES PENYEBARAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
Dalam kontek pelajaran sejarah proses penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia sering dikenal dengan proses Islamisasi. Kapan hal ini terjadi? Untuk menjawabnya ada beberapa pendapat, diantaranya:
1. Abad ke -7, hal ini didasari dari catatan dinasti Tsang yang mengatakan bahwa orang-orang Ta-sih mengurungkan niatnya menyerang bumi Jawa karena rajanya sangat kuat.Kata Ta-sih ini kira-kira diartikan dengan orang-orang Arab identik dengan Islam. Selain itu ada berita China yang lain yang mengatakan adanya pedagang Islam dari Arab di Sriwijaya pada abad terebut
2. Abad ke-11, didasari bukti nisan kubur Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang berangka tahun 1082.
3. Abad ke 13,diperkuat dengan catatan Marco Polo seorang pedagang Italia tahun 1292 bahwa dia banyak bertemu pedagang Islam dari Gujarat di Perlak.Disamping itu di Aceh diketemukan nisan kubur Sultan Malik Al-Shaleh 1297 memiliki kesamaan dengan bentuk batu nisan yang ada di Cambay, Gujarat India.Selain itu anda masih dapat melengkapinya dari berbagai pendapat para ahli. Yang jelas kontak Indonesia dengan Islam sudah ada sejak abad ke 7.Sedangkan hubungan langsung Indonesia -Arab diperkirakan abad ke-17

Berdasarkan penemuan bukti-bukti awal proses Islamisasi di Indonesia,
dapat ditarik kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1) Islam pertama kali masuk ke Indonesia abad pertama Hijriah atau sekitar
abad ke-7 dan ke-8 M, dibawa oleh para pedagang Arab yang telah
memiliki hubungan dagang dengan pedagang-pedagang di pesisir pantai
Sumatra.
2) Islam mengalami perkembangan pada abad ke-13/14 M, setelah para
pedagang Gujarat secara intensif melakukan proses penyebaran Islam
seiring dengan kegiatan perdagangan mereka.
3) Islam datang ke Indonesia ada yang dari Arab langsung dan ada pula
melalui Gujarat, India.

Selanjutnya berdasarkan hasil Seminar Nasional mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia, yang berlangsung di Medan tahun 1963, memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah
(651 M).
2. Masuknya Islam ke Indonesia pertama kali adalah di pesisir pantai Sumatra,
dan setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja-raja Islam yang
pertama berada di Aceh.
3. Mubalig-mubalig Islam yang pertama selain sebagai penyiar Islam merangkap
juga sebagai saudagar. Dalam proses pengislaman selanjutnya, orangorang
Indonesia ikut aktif mengambil bagian.
4. Masuknya Islam ke Indonesia dilakukan dengan cara damai.
5. Kedatangan Islam di Indonesia membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia

Siapa pembawa agama dan kebudayaan Islam ke Indonesia
Teori-teori penyebaran Islam menjelaskan bahwa setiap muslim itu pendakwah,artinya kewajiban menyiarkan itu merupakan kewajiban semua umat muslim.
Dari beberapa fakta bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia terkait dengan jalur perdagangan .Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembawa Islam ke Indonesia awalnya adalah golongan pedagang,disamping itu memang ada para Da'i yang sengaja menumpang pedagang untuk tujuan siar Islam.Mereka membentuk pemukiman didaerah pesisir pantai yang disebut Pekojan.Dari sinilah mereka sambil berdagang menyebarkan agama Islam.
Siapa penerima agama dan kebudayaan Islam pada tahap awal
Golongan yang menerima ajaran Islam pada awalya adalah para pedagang lokal di pesisir pantai yang umumnya terdiri dari para Adipati/Bupati dan keluarganya kemudian para pegawai bawahannya dan akhirnya meluas pada kalangan masyarakat banyak
Media /saluran apakah yang dipakai didalam penyebaran Islam.
Saluran yang banyak dipergunakan daidalam proses penyebaran Islam antara lain:
1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Pendidikan
4. Kesenian
5. Tasawwuf
Dari berbagai media tersebut terlihat bahwa proses penyebaran Islam itu berlangsung damai tanpa kekerasan.
Lantas bagaimana hasil dari proses penyebaran Islam dengan cara-cara damai itu?Hasilnya anda tahu bahwa dalam waktu singakat Islam berkembang pesat.Mengapa demikian? Hal tersebut bias terjadi karena :
1. Syarat masuk Islam sangatlah mudah
2. Upacara didalam Islam lebih sederhana dibandingkan dengan agama-agama yang telah berkembang sebelumnya
3. Secara politis kedataangan Islam bertepatan dengan memudarnya pengaruh kerajaan Hidu-Buddha di Indonesia
4. Peranan para wali terutama wali sanga di P.Jawa sangatlah besar

Kerajaan yang Bercorak Islam di Indonesia

Setelah Islam dapat diterima oleh masyarakat Indonesia maka puncak perkembangannya adalah terbentuknya kerajaan –kerajaan Islam di Nusantara seperti:
1. Kerajaan Aceh
2. Kerajaan Malaka
3. Kerajaan Demak
4. Kerajaan Mataram
5. Kerajaan Gowa-Tallo
6. Kerajaan ternate dan Tidore
7. Kerajaan lain yang tersebar di Nusantara.
Seiring dengan perdaganagan yang makin maju sejak abad ke-16 bangsa Eropa mulai menginjakkan kainya di Nusantara yang secara otomatis berhadapan dengan kerajaan tersebut karena bangsa Eropa ini pada akhirnya menjajah.Selanjutnya terjadilah perlawanan di berbargai daerah

Perpaduan Tradisi Lokal, Hindu Buddha dan Islam Di Indonesia
Berbagai tradisi sudah lama berkembang di Indonesia sejak masa prasejarah.Sebagai contoh:
a. Tradisi pertunjukan wayang
Pada masa prasejarah pertunjukan ini bertujuan untuk pemujaan roh tertentu
Pada Hindi-Buddha pertunjukkan wayang sebagai sarana mengajarkan filsafat kehidupan dimana kebaikan dan kejahatan itu senantiasa terjadi di bumi ini maka manusia haru bias mengambil peran yang baik
Pada masa Islam wayang sebagaia sarana untuk penyebaran Islam,misalnya Sunan Kalijaga.
b. Tradisi penguburan orang yang meninggal
Tradisi ini sejak masa prasejarah sudah ada misalnya untuk menghormat roh kepala suku,dibuatkan patung di depannya sebagai tugu peringatan.
Pada zaman Hindu-Buddha kita mengenal candi, maka orang yang meninggal dikubur atau dicandikan di tempat tertentu.Untuk para raja biasanya dibuatkan candi secara khusus missal: Candi Penataran,candi Jago dll
Ketika Islam berkembang tradisi penguburan disesuaikan dengan syariat Islam,missal sebelum dikubur si meninggal dimandikan,dikafani,disholatkan terlebih dahulu, sesudahnya diadakan tahlilan pada 3 hari,7 hari,40 hari,100 hari dan seterusnya yang sebenarnya tradisi itu sudah berkembang sejak masa sebelum Islam,terutama pada masyarakat Jawa.
c.Tradisi pemilihan pemimpin
Sejak masa prasejarah kepala suku dipili dengan azas primus inter pares artinya memilih satu yang terbaik diantara yang sederajad Setelah pengaruh Hindu- Buddha masuk pimpinan disebut raja dan ditentukan oleh garis kerununan
Pada zaman Islam sebutan raja berubah menjadi Sultan,Sunan,Susuhunan yang juga diperoleh dari keturunan